Ndak neko-neko, satu rasa satu hati dan satu tujuan............... cing mestine satu kelas laaaaaaahhhhhhhhhhhhhh. Buat kita-kita yang doyan berkreasi. AREK EMPAT BE tempatnya.

Minggu, 26 Juni 2011

Bidang-Bidang Dalam Bimbingan Konseling (Mohamad Rahadian Y 2009-31-054)

BIDANG- BIDANG DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING


Fenomena-fenomena yang sering terjadi dalam dunia pendidikan bahwa masyarakat sering menentukan, seorang anak yang belajar disuatu sekolah dikatakan berhasil jika ia mendapatkan ijasah dan nilai bagus, tanpa memperhatikan bekal atau keahlian yang dimiliki oleh peserta didik.

Tentunya ini adalah suatu fenomena dari sekian fenomena dunia pendidikan dinegara kita saat ini. Dengan diperlakukannya kurikulum 2004 pada saat ini, akan membawa perubahan bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Dengan adanya hal ini guru dituntut untuk lebih terampil dalam menyampaikan suatu metode pembelajaran.

Sama halnya layanan bimbingan dan konseling, yang sesungguhnya upaya ini tidak bisa terlepas dari kegiatan belajar mengajar disekolah, karena dengan adanya bimbingan dan konseling disekolah siswa dapat mengenal potensi diri dan segala komponene yang ada dalam dirinya.

Yang perlu diperhatikan dalam memberikan layanan bimbingan kepada peserta didik, harus tetap berfokus pada empat jenis layanan bimbingan. Jenis kegiatan bimbingan dan konseling ini dapat dikelompokkan yaitu :

1. Bidang Pribadi

Yang notabene harus tetap diberikan kepada seluruh siswa, baik siswa yang bermasalah atau tidak.

2. Bidang Sosial

Bidang ini kerap diberikan pada iswa yang merasa kesulitan dalam membina pergaulan karena beberapa hal, baik dari luar atau dalam.

3. Bidang Belajar

Yang harus diberikan secara kontinuitas selama kegiatan belajar berlangsung, setiap guru pembimbing wajib memantau hasil kegiatan belajar siswa asuhannya, tentu harus kerjasama dengan wali kelas.

4. Bidang Karir

Hendaknya dilakukan dengan obrolan dua arah antara konselor, dalam hal ini guru pembimbing dengan siswa asuhannya seputar masalah cita-cita berikut kendala yang dihadapinya.



Deengan upaya ini siswa diharapkan bisa mengukur kemampuan diri, sehingga potensinya bisa terungkap melalui layanan ini. Bahkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling berjalan baik setiap jenjang tingkatan pendidikan disekolah, akan terasa besar manfaatnya yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak. Baik masyarakat sekolah, yakni kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua juga masyarakat luar yang terkadang turut memberikan penilaian terhadap kualitas seorang lulusan suatu sekolah.

Ketika peserta didik akan melibatkan dirinya dimasyarakat, penilaian masyarakat tidak lagi hanya berdasarkan pada nilai yang diraih anak tersebut, tapi langsung life skill yang dimilikinya. Untuk menciptakan ini semuanya diperlukan kerjasama yang kuat berbagai pihak terkait, baik guru BK, wali kelas, kepala sekolah, orangtua dan guru.

Sehingga akan optimal layanan bimbingan dan konselingdisetiap jenjang pendidikan di Indonesia, bisa lebih meningkatkan kualitas pendidikan dan bisa menghasilkan sumber daya manusia ( SDM ) yang berkualitas.





BUTIR-BUTIR BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Bidang Pribadi

a) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa.

b) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik kehidupan sehari-hari maupun untuk peranannya dimasa depan.

c) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif

d) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya.

e) Pemanatapan kemampuan mengambil keputusan

f) Pengembangan kemamapuan mengarahkan diri sesuai keputusan yang telah diambilnya.

g) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat,baik secara rohaniah maupun jasmaniah.



2. Bidang Sosial

a) Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan secara efektif

b) Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.

c) Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan hubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, di tempat latihan maupun dimasyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, adat istiadat, hukum, ilmu dan kebiasaan yang berlaku.

d) Pemanatapan hubungan yang dinamis, harmonis dan produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama, di sekolah lain, diluar sekolah, maupun dimasyarakat.

e) Pemantapan pemahaman tentang peraturan, kondisi dan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggung jawab.

f) Orientasi tentang hidup berkeluarga.



3. Bidang Belajar

a) Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisiensi sertab produktif, baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap pada guru dan nara sumber lainnya, mengembangkan ketrampilan belajar, mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar.

b) Pemanatapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok.

c) Pemantapan penguasaan materi program belajar disekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian

d) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan pribadi.

e) Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih tinggi.







4. Bidang Karir

a) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak dikembangkan.

b) Pemantapan Orientasi dan Informasi karir pada umumnya, khususnya karir yang akan dikembangkan.

c) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

d) Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi, khususnya sesuai dengan yang hendak dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar