Ndak neko-neko, satu rasa satu hati dan satu tujuan............... cing mestine satu kelas laaaaaaahhhhhhhhhhhhhh. Buat kita-kita yang doyan berkreasi. AREK EMPAT BE tempatnya.

Senin, 20 Juni 2011

Artikel TI DALAM BK Ulfi Lukito Sari (2009-31-079)

Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling
Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling

1. Fungsi Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling

Teknologi informasi dalam bimbingan konseling memiliki beberapa fungsi, terutama komputer dan internet. Diantaranya:
1) Mempermudah konselor dalam menyusun, mencari dan juga mengolah data.
2) Menjaga kerahasiaan suatu data, karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya dan tidak sembarang orang dapat mengaksesnya.
3) Membantu individu maupun kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan relatif murah dalam pelaksanaan konseling.
4) Memberikan kesempatan kepada individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan informasi yang mereka terima tanpa perlu bertemu secara fisik.
5) Menjadikan teknologi informasi sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga kegiatan tersebut lebih teratur dan terstruktur.
2. Peranan Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling
Seperti kita ketahui bahwa saat ini bimbingan konseling belum dikatakan materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi bimbingan konseing ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup peran guru bimbingan konseling akan berhasil? Siapapun pasti akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknologi informasi bisa menjawab kekurangan waktu tersebut. Aplikasi teknologi informasi dalam bimbingan konseling adalah memberikan informasi kepada klien tentang apa yang dibutuhkannya. Selain itu, sarana yang diberikan oleh teknologi informasi itu sendiri, memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok lainnya dapat bertukar pikiran. Teknologi informasi pun dapat meningkatkan kinerja dan memungnkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja konselor itu sendiri.
Penggunaan Teknologi Informasi dalam Bimbingan Konseling (BK)
Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara pnline. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur. Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.

Penggunaan komputer di kelas sebagai media bimbingan dan konseling akan memiliki beberapa keuntungan seperti yang dinyatakan oleh Baggerly sebagai berikut:

1. Akan meningkatkan kreativitas, meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi pengajaran, sehingga kelas akan menjadi lebih menarik;
2. Akan meningkatkan kunjungan ke web site, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa;
3. Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan;
4. Akan memunculkan respon yang positif terhadap penggunaan email;
5. Tidak akan memunculkan kebosanan;
6. Dapat ditemukan silabus, kurikulum dan lain sebagainya melalui website; dan
7. Terdapat pengaturan yang baik

Menggunakan Microsoft Windows

PERANAN TI DALAM BIMBINGAN KONSELING (BK)

“Menggunakan Microsoft Windows“



Oleh Tutang, SE, MM

Penerima Penghargaan MVP 2002 Shanghai, Global MVP 2002 dan 2003 Amerika Serikat



Perkembangan teknologi informasi khususnya komputer banyak mengubah pola hidup dan gaya hidup secara global. Dan dengan sendirinya berubah pula kebiasaan, baik dalam bergaul, berteman, dalam lingkungan kerja, sekolah maupun dalam keluarga. Hal ini sangat dirasakan dampaknya dimana tingkah laku dan kebiasaan yang sebelumnya tidak pernah terjadi kini dapat kita baca di media masa, kita tonton melalui layar TV dan kita saksikan dalam kehidupan kita sehari-hari.



Tidak sampai disitu, dalam dunia pendidikan misalnya, pola dan gaya hidup ini sudah dapat kita rasakan dalam pergaulan anak didik kita, yang tadinya pendiam kini berubah jadi periang, yang tadinya pemalu kini berubah menjadi pemberani dan seterusnya. Ini berarti kebiasaan dan gaya hidup siswa sudah mulai berubah. Hal ini bisa berdampak positif dan bisa juga berdampak negatif tergantung bagaimana kita mengarahkannya.



Peran Teknologi Informasi



Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara pnline. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur multimedia yang bisa menghibur. Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.



Di negara maju dan di beberapa negara berkembang dimana tingkat pendidikannya sudah bisa dikatakan cukup baik, penerapan teknologi tinggi ini sudah berjalan lebih dari 20 talu. Sementara di Indonesia baru beberapa tahun saja sejak teknologi jaringan mulai dikenal dan diterapkan sebagai salah satu materi pelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) beberapa tahun lalu dan untuk Sekolah Lanjutan Atas dengan masuknya kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Dengan teknologi ini seorang dosen atau guru dalam menyampaikan materinya tidak hanya dalam bentuk tatap muka saja melainkan sudah menggunakan berbagai media komunikasi yang dipadukan dengan teknologi networking, misalnya Intranet dan Internet.



Dengan teknologi jaringan tersebut tidak hanya mata kuliah atau bidang studi saja yang bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini, melainkan hampir sebagian besar proses belajar mengajar termasuk BK (Bimbingan Konseling) atau Bimbingan Karier sudah bisa memanfaatkan teknologi tinggi ini.



Seperti kita ketahui bahwa saat ini BK belum dikatakan materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup untuk materi BK ini, karena berbagai alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup peran Guru BK akan berhasil? Siapapun pasti akan menjawab tidak. Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa mengenai sasarannya. Oleh karena itu peranan teknolgi bisa menjawab kekurangan waktu tersebut.



Jaringan Komputer



Seperti telah disampaikan dimuka bahwa perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan termasuk BK (bimbingan dan konseling). Komunikasi antara guru dengan siswa dapat dilakukan dengan berbagai media yang tersedia saat ini seperti telpon, Internet, Intranet dan lain-lain. Dari sekian banyak teknologi yang murah dan mulai banyak digunakan sebagai media komunikasi antara murid dan guru atau antara dosen dengan mahasiswanya adalah penggunaan e-mail. E-mail adalah salah satu sarana yang ada di jaringan Internet yang paling murah dan bisa digunakan untuk saling tukar menukar informasi, menyampaikan materi, dan sebagainya. Sebenarnya saat ini hampir semua kampus atau sekolah sudah terpasang jaringan LAN (Local Area Network) karena sudah menjadi pelajaran wajib dalam KBK dan Telpon sebagai media komunikasinya, maka media ini sudah bisa diaplikasikan sebagai media komunikasi yang ampuh dilingkungan sekolah atau kampus.



Dengan sudah terpasangnya jaringan tersebut, kita sudah bisa menginstalasi atau mensetup jaringan komputer berbasis Web, yaitu Intranet dan Internet. Intranet adalah jaringan komputer berbasis Web yang hanya ditampilkan secara lokal dengan memanfaatkan teknologi LAN (Local Area network). Sedangkan Internet adalah jaringan komputer berbasis Web dengan memanfaatkan jaringan secara global.



Dalam suatu jaringan komputer harus tersedia minimal satu buah Server dan beberapa client. Secara sederhana Server adalah yang mengatur lalulintas data dalam suatu jaringan sedangkan client adalah yang menerima data tersebut. Hal ini hampir senada dengan interaksi antara konselor dengan klien yang tidak mengandalkan hubungan tatap muka tetapi dilakukan dengan memanfaatkan media berupa jaringan komputer.


Seperti kita ketahui bersama saat ini ada istilah Cyberspace, Cybermedia, CyberMall, Cybercounseling dan sebagainya. Dengan istilah ini seolah-olah kita berhubungan dengan dunia yang serba maya, padahal sesungguhnya ini tidak demikian, memang kalau media tersebut hanya berupa Website saja mungkin bisa dikatakan sebagai dunia maya, namun kini sudah bisa dilakukan interaksi secara langsung dengan memanfaatkan Teknologi Messanger, MIRC, dan sebagainya. Bahkan dengan Microsoft Windows XP dan Messanger-nya kita bisa Sharing aplikasi, Sharing file, Sharing dokumen, dan sebagainya.

Bagaimana kerja konselor?
Dengan internet seorang konselor bisa berkomunikasi dengan clientnya dalam hal ini siswanya kapan saja dan dimana saja. Saat ini teknologi internet sudah bukan barang baru dan bukan hal yang perlu ditakuti apalagi harus dihindari. Karena dengan teknologi ini kita akan mudah berkomunikasi dengan siapa saja dan kapan saja serta tidak terikat dengan ruang dan waktu. Sehingga proses bimbingan bisa dilakukan kapan dan dimana saja, dengan demikian sorang siswa bisa saja akan merasa nyaman kalau konsultasi dilakukan melalui jaringan inernet ini, karena mungkin saja tidak merasa risi dan takut diketahui oleh orang lain. Dengan demikian proses interaksi antara konselor dengan klien akan terasa lebih akrab dan lepas tanpa beban.

Kesimpulan
Dengan teknologi khususnya jaringan komputer baik Intranet maupun Internet proses belajar mengajar, proses interaksi antara konselor dan klien bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan demikian peran teknologi tinggi dalam dunia pendidikan khususnya Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan maksimal. Terlepas dari itu semua apakah seorang konselor dalam hal ini Guru BK (Bimbingan dan Konseling) sudah siap dengan teknologi ini? Jika sudah siap maka kapan lagi kalau tidak dimulai dari sekarang, karena banyak sarana, bahan dan sebagainya yang bisa kita dapatkan melali dunia maya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar